Bisnis adalah hal baru bagi saya. Saya baru tertarik dengan dunia bisnis setelah saya melihat video motivasi dari Pak Ippho tentang konsep menjadi kaya. Di dalam video tersebut dijelaskan bahwa banyak dari kaum muslim yang menganggap bahwa kaya identik dengan orang yang sombong, lupa dengan Allah, dan orang yang suka foya-foya serta jauh dari sifat bersyukur. Menurut beliau letak kesalahannya adalah banyak dari masyarakat muslim Indonesia yang memaknai qanaah, sederhana, dan zuhud harus diraih dengan cara menjadi orang miskin yang tidak memiliki apa-apa. Padahal sederhana, zuhud, dan qanaah adalah soal rasa. Sekali lagi soal rasa. Meskipun uang yang ada di dompet kita 100 juta, 1 Miliar, 1 Triliun atau bahkan 100rb tetap kita sederhana atau merasa cukup. Beliau menambahkan bahwa uang boleh berubah kuantitasnya namun perasaan sederhana harus selalu kita pegang. Artinya apa? ketika kita memiliki uang yang banyak, kita tidak boleh menghambur-hamburkan nya untuk membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Jika kita ingin membeli sesuatu, kita harus bisa menjawab pertanyaan ini, apabila saya tidak membeli barang tersebut, apa dampak negatif yang akan menimpa saya? nah, apabila jawaban dari pertanyaan ini adalah tidak ada maka barang yang kita ingin sesungguhnya tidak terlalu penting bagi kita. Contoh, saya adalah seorang mahasiswa yang memiliki kelebihan uang dari hasil menabung. Suatu hari saya ingin membeli pomade atau minyak untuk merapikan rambut. Namun saya berpikir apabila saya tidak membelinya, tidak ada efek negatif yang saya alami. Oleh karena itu lebih baik saat itu saya mengurungkan niat saya untuk membeli pomade rambut. Di sisi lain, ketika laptop lama saya rusak dan saya harus membeli laptop baru untuk menunjang tugas kuliah saya maka pada saat itu saya dianjurkan untuk segera membelinya karena jika tidak maka mobilitas kuliah saya akan terganggu. Ippho Santosa berpesan kepada masyarakat bahwa apabila ada barang yang murah namun barang tersebut tidak sedang kita butuhkan, sebaiknya tidak perlu kita beli. Sedangkan apabila ada barang mahal dan kita sedang membutuhkannya maka kita dianjurkan untuk segera membelinya.
Banyak orang yang terlilit hutang dikarenakan belum bisa membedakan mana barang kebutuhan dan mana barang keinginan. Solusi yang ditawarkan bagi orang-orang yang terlilit hutang berdasarkan seminar yang pernah saya hadiri dan acara tv yang saya tonton adalah sebagai berikut :
1. Menyusun daftar kebutuhan pokok dalam sebulan.
2. Menyusun daftar barang sekunder.
3. Mencatat income yang anda miliki dalam satu bulan.
4. Mulailah mengurangi kebiasaan membeli barang-barang yang tidak diperlukan.
5. Uang yang dulunya kita pakai untuk membeli barang yang tidak perlu, sekarang akan menjadi tambahan income kita. Uang sisa inilah yang akan anda gunakan untuk menabung sekaligus mencicil utang-utang yang anda miliki.
6. Jangan pernah ada niatan untuk tidak membayar utang, karena semakin anda menghindar maka orang yang menghutangi anda akan terdzolimi, dan seperti yang anda tahu doa orang yang terdzolimi sangat dikabulkan oleh Allah. Jadi jangan heran apabila anda menghidar dari membayar hutang hidup anda semakin susah karena orang yang menghutangi anda tidak ridho terhadap anda.
7. Datangi orang yang anda hutangi satu persatu dan bilang kepada mereka bahwa anda PASTI akan membayar dan TIDAK AKAN lari dari tanggungjawab. Kemudian sampaikan kepada mereka bahwa jangan pernah menagih-nagih hutang kepada anda, karena itu hanya akan membuat anda stress sehingga pikiran kreatif anda menjadi terhambat dan berakibat anda tidak menemukan jalan untuk mencari uang sebagai cara melunasi hutang-hutang anda.
8. Sebelum ikhtiar mencari uang untuk melunasi hutang, minta tolonglah kepada Allah yang Maha Kaya dan Maha Kuasa agar dibukakan pintu rezeki yang luas sehingga anda bisa dengan mudah melunasi hutang-hutang yang anda miliki.
motivator indonesia asia tentang tokoh yang menginspirasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar